nusakini.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Training Officer Course (TOC) bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang berbasis e-Learning dan klasikal. TOC secara clasical dilaksanakan diPPMKP Ciawi Bogor dari tanggal 12 s/d 17 Agustus 2019.

Peserta yang mengikuti pelatihan TOC sebanyak 30 orang yang berasal dari 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Pertanian di seluruh Indonesia yang merupakan pelaksana penyelenggra pelatihan. 

Penggabungan model e-learning dan klasikal (blended learning) melalui TOC merupakan metoda terbarukan yang merubah budaya belajar peserta dan penyelenggara pelatihan secara efisien dan efektif.

• Produk Olahan Daging Unggas dan Sapi Indonesia Diminati, Kementan Pacu Ekspor ke Jepang
• Kementan Targetkan Cetak Sawah 500.000 Hektare di Kalsel
• Program Percepatan Swasembada Untuk Kesejahteraan Masyarakat Papua
• DPR Sebut Mentan Amran Bisa Menjadi Best of Ministry Agriculture
• Wamentan Sudaryono Dorong Kabupaten Grobogan Juara Lumbung Pangan Indonesia

Dimana TOC berbasis e-learning yaitu menyerahkan sebagian besar pengendalian pembelajaran pada peserta pelatihan.

Oleh karena itu, peserta pelatihan dituntut untuk lebih disiplin dan mandiri dalam mengatur pembelajaran yang ditempuh. Hanya sebagian kecil kegiatan pembelajaran yang difasilitasi secara tatap muka oleh widyaiswara atau fasilitator.

Peserta dapat mengikuti secara runut semua materi yang disampaikan secara online atau live chat dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran synchronous, berdiskusi melalui media komunikasi yang dibangun oleh lembaga penyelenggara atau fasilitator.

Setelah menyelesaikan tahap pembelajaran daring, kemudian peserta masuk ke tahap pembelajaran klasikal yang merupakan tahapan peserta dimana akan dibimbing oleh para Widyaiswara/Fasilitator serta melakukan studi lapangan berakhir pada uji kompetensi dengan melakukan presentasi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Bustanul Arifin dalam arahanya kepada seluruh peserta pelatihan menyampaikan bahwasannya tugas penyelenggara pelatihan meliputi memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholders, menjamin pelaksanaan pelatihan sesuai standar kualitas termasuk harus memperhatikan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). 

Kompetensi yang dibangun dalam penyelenggaraan pelatihan TOC adalah kemampuan dalam menyelenggarakan pelatihan secara profesional yang dilaksanakan melalui agenda orientasi dan wawasan, agenda inti, dan agenda aktualisasi, ujarnya. (Romi)